Melalui E-voting, Pabali Musa dan Ahmad Zaini kembali terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalbar
cridn.com membangun negeri melalui literasi
cridn.com, Pontianak – Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat ke-15 resmi berakhir pada Ahad (05/02/2023).
Pabali
Musa dan Ahmad Zaini kembali terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar) periode
2022-2027.
Cepatnya penyelenggaraan Musywil yang berjalan selama
dua hari dari hari Sabtu (04/02/2023) didukung oleh penggunaan metode
pemilihan elektronik atau e-voting.
Ketua Panitia Pemilihan
(Panlih) Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar, A.R. Muzammil, mengatakan
kerja panlih menjadi lebih singkat dengan penggunaan e-voting.
Jika
pemilihan masih secara manual, pemilihan diperkirakan baru akan selesai
pada Ahad dini hari. Namun dengan e-voting, pemilihan hanya berlangsung
sekitar 2 jam yang dimulai sekitar pukul 21.45.
“Waktu dua jam
itu memang sudah hitungan kita. Cuma tadi memang ada kendala jaringan
sedikit, tapi masih bisa diatasi,” kata Wakil Ketua PWM Kalbar periode
2015-2022 ini.
Program e-voting yang digunakan dalam Musywil
ke-15 Muhammadiyah Kalbar ini telah mendapatkan pengakuan Kemenkumham
dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) atas nama PWM Kalbar dan
Dedi Susanto.
E-voting merupakan terobosan baru dalam Musywil
Muhammadiyah Kalbar. Sebab dalam musywil-musywil sebelumnya, pemilihan
calon pimpinan masih dilakukan secara manual.
Terkait program
pasca Musywil, anggota PWM Kalbar periode 2022-2027, Uray M. Amin
mengatakan jika program yang dilaksanakan adalah menguatkan program
periode sebelumnya. Lebih khusus adalah melakukan inovasi dalam bidang
pengkaderan.
“Khusus kader, kami akan lebih meningkatkan lagi pengkaderan baik di tingkat AUM maupun kader Muhammadiyah,” bisiknya.
Terkait
dengan tahun politik jelang 2024, Muhammadiyah Kalimantan Barat juga
menegaskan komitmennya untuk menjaga kedekatan yang sama dengan semua
partai politik (parpol), khususnya pada pelaksanaan Pemilu 2024
mendatang.
Sikap tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah (PWM) Kalbar periode 2022-2027, Dr. Pabali Musa, setelah
penutupan Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar di Aula Universitas
Muhammadiyah Pontianak, Ahad (5/2).
“Jadi sesuai dengan norma dan
kaidah di Muhammadiyah, serta mengutamakan pemilu yang demokratis
sehingga dengan demikian hasilnya juga akan berkualitas,” katanya.
Menurutnya Muhammadiyah akan netral, namun tetap mengawal Pemilu 2024 berjalan secara demokratis dan berkualitas.
“Istilahnya
netralitas yang tetap aktif, jadi kita menganjurkan kader Muhammadiyah
untuk tetap aktif demi mewujudkan pemilu yang berkualitas serta
mensukseskan Pemilu 2024,” kata Pabali.
Sesuai
dengan amanat Muktamar Muhammadiyah di Solo tahun lalu, kata Pabali,
Muhammadiyah akan punya jarak yang sama dengan semua partai politik.
“Muhammadiyah
tetap berkomitmen menjaga kedekatan yang sama ke semua komponen partai
politik sesuai amanat muktamar di Solo lalu. Serta berkontribusi baik
dengan keilmuan dan kemodernan yang menjadi idiom Muhammadiyah,” ujar
Dosen FISIP Untan ini.